Manusia Makhluk Sosial

Allah SWT menjadikan manusia sebagai hamba sekaligus Khalifah di muka bumi ini, dengan fungsi melestarikan ciptaan-Nya yang disediakan sebagai fasilitas hidup. Fasilitas yang lengkap tak tertandingi ini disediakan secara gratis atau cuma-cuma. Allah SWT hanya memberi rambu-rambu kepada manusia untuk diperhatikan sehingga tidak tergelincir dan terjerumus ke dalam lembah kesesatan.

Di sinilah sifat Rahman dan rahim (kasih dan sayang) Allah SWT yang diberikan kepada semua hamba-Nya secara merata tanpa pilih kasih entah itu laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya pada surah Al-Nahl ayat 97: "Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Kami akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala yang baik dari apa yang telah mereka lakukan."

Ayat di atas merupakan indikator atau pertanda pentingnya berbuat baik di muka bumi, sekaligus sebagai motivator agar manusia tidak hanya menikmati fasilitas Allah SWT, tetapi juga melakukan kebaikan secara terus menerus. Berbuat di sini tentunya dimulai dari individu-individu yang akhirnya akan berimbas secara kolektif.

Secara psikologis, anjuran Allah SWT dalam ayatnya tersebut sejalan dengan fitrah manusia yang cenderung untuk berbuat baik. Namun kadang fitrah manusia yang cenderung untuk berbuat jahat ketika manusia kehilangan sifat kemanusiaannya. Dan untuk memulihkan keadaan yang demikian, tentunya manusia melatih diri agar senantiasa mengingat Allah SWT.

Dalam era yang serba modern ini kita sering menyaksikan umat Islam khususnya umat manusia pada umumnya cenderung mementingkan dirinya sendiri. Ego dan keangkuhan manusia telah mengalahkan kepentingan bersama. Mereka tidak lagi memedulikan kepentingan orang lain.

Mereka tampak religius dan agamais, semntara dalam keseharian tidak tercermin dalam ajaran nilai-nilai agama. Sebagai orang beragama, sifat-sifat ketuhanan  sekiranya menjadi cermin jiwa, kaca hati, dan pwrilaku kehidupan. Untuk mencapai semua itu, diperlukan pemahaman agama secara benar dan melaksanakannya dengan konsisten, hanya dengan itulah kita tergolong sebagai hamba yang saleh baik secara individual maupun sebagai makhluk sosial.

Kemabali pada keadaan manusi adalah makhluk sosial memiliki makna saling membutuhkan satu sama lainnya, mustahil manusia bisa hidup sendiri, ketika manusia tidak dapat hidup berdampingan dengan yang lain maka yang terjadi manusia tersebut akan mengalami penderitaan baik secara lahir dan batin. Manusia yang tidak bisa memahami antara satu dengan yang lainnya dianggap kurang bisa menyesuaikan diri. Jika sudah demikian maka hal yang terjadi manusia itu pada akhirnya menjadi diri yang terbelakang, kurang bersosialisasi, menjadi kurang pergaulan dan kurang perhatian. Jika ada hal yang terjadi maka tak siapapun yang akan tahu bagaimana keadaannya. Dia akan terpuruk sendiri dan tersingkir.

Banyak cerita tentang kebutuhan hidup manusia salah satu ya adalah saling membutuhkan bantuan, namun bukan berati dapat serta merta menggantungkan diri pada orang lain, itu sama halnya menyusahkan orang lain.

Bagaimana caranya agar manusia itu tidak kiper alias kurang perhatian namun juga tidak menggantungkan dirinya kepada orang lain?

Tips agar dapat bergaul namun juga tidak ketergantungan pada orang lain:
1. Bersikap saling menghormati 
Sikap ini sangat dibutuhkan dalam pergaulan dengan sikap saling menghormati serta menghargai orang lain ini sebenarnya secara tidak langsung dapat meningkatkan akhlak kebaikan, memberikan penghormatan sehingga secara tidak langsung level diri manusia tersebut meningkat. Harga diri manusia naik perlahan-lahan dikarenakan penghargaan kembali dari orang yang dihargainya.

2. Saling tolong menolong
Sikap saling tolong menolong adalah sikap yang dapat membawa kebaikan dalam pergaulan, sebab dari sikap ini timbul rasa empati, dengan rasa empati maka timbullah yang namanya rasa sayang, dan jika rasa sayang ini melekat dalam jiwa setiap ma usia maka kata damai itu melekat, sehingga apapun yang terjadi banyak orang yang ringan tangan untuk memberi bantuan dari segi apapun. Dan tidak dipungkiri organisasi manapun jika orang-orang di dalamnya saling bantu membantu dan tolong menolong maka organisasi tersebut akan berjaya dan semakin makmur. Kebaikan-kebaikan lainnya pasti akan didapatkan.

3. Menjauhi sifat berharap.
Ketika manusia memiliki sifat tidak berharap maka jiwa manusia itu akan menjadi jiwa yang kuat, tangguh serta gigih, dalam pergaulan ini juga sangat dibutuhkan. Pergaulan yang di dasari atas berharap dibantu maka lambat laun akan di jauhi orang lain sebab yang dilakukan bukan atas dasar ikhlas. Setiap manusia memilih bergaul dengan orang yang ikhlas sehingga tumbuh kesadaran dari diri untuk saling menjaga perasaan satu sama lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Buat Buku Dari Hasil Resume, Why Not?

Mengenal Puisi Lebih Dekat