Buat Buku Dari Hasil Resume, Why Not?

 

Pelatihan Menulis KGSN

(Komunitas Sejuta Guru Ngeblog)

"Menulislah setiap hari, maka buktikan apa yang terjadi" (OmJay)

Penulis

oleh: Fitria Ratnawati

Penaku kembali menari di atas hamparan putih 

Menuang aksara-aksara imajinasi

Teguhkan diri untuk terus berlatih

Memantik janji hidup abagi

Penaku kini tak mau berhenti melenggok kesana kemari

Gemulainya menarik simpati 

Merpati putih datang menghampiri

Mengajak berpetualang ke pelosok-pelosok negeri

Gayo Lues, 25 Januari 2021

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Salam hangat selalu untuk semua rekan-rekan pejuang literasi.

Resume  atau ringkasan adalah suatu kegiatan menyusun berbagai inti dari suatu karangan yang panjang menjadi bentuk tulisan yang lebih pendek, dengan syarat tidak merubah gagasan utama teks tersebut. Atau secara logisnya meringkas dengan menyajikan bentuk karangan sebagai bahan bacaan yang panjang menjadi lebih pendek.

Kali ini Bu Aam Nurhasanah, S.Pd selaku narasumber di pertemuan kesepuluh membawa tema “Teknik Membuat Resume Jadi Buku”, sebuah tema yang memang sangat dinanti-nanti semua Peserta Pelatihan Menulis Bersama OmJay.

Kegiatan Pelatihan menulis yang dilaksanakan Hari Senin Tanggal 25 Januari 2021 tepatnya pada pukul 19.00 WIB di pimpin oleh Bapak Bambang Purwanto, beliau yang juga mentor dalam kegiatan pada saat pertemuan ke 5, kali ini menjadi moderator akan berkolaborasi bersama Bu Aam Nurhasanah, S.Pd.

Sebelum kegiatan dimulai Bapak Bambang Purwanto membagikan link tentang Profile dari Bu Aam yuk silahkan baca juga 

Segera saja saya meluncur untuk melihat dan bersilaturahmi ke blog pribadi milik Bu Aam sang narasumber yang cerdas, ceria serta menawan dengan semangatnya yang selalu memantik inspirasi. 

Disela-sela meluncur tersebut berbagai pertanyaan muncul dalam benak, bagaimana caranya membuat buku dari kumpulan resum-resum yang telah dibuat. Rasa penasaran yang begitu menggelitik benak membuat saya dengan setia mengikuti materi yang dipaparkan Bu Aam.

Bless…

Tiba-tiba lampu rumah seketika padam, terjadi kegagalan dalam pengisian token listrik. Error pada meteran listrik prabayar di rumah. Muncul tulisan “Periksa”. Rasa panik melanda pikiran, sebab baru kali ini terjadi hal seperti demikian.

Pak Kepala Desa yang menjadi tamu suami memiliki nomor hape salah satu petugas PLN dengan gercep mengambil hapenya dan menekan tombol-tombol yang menghubungkan ke nomor petugas tersebut. 

“Assalamualaiakum Pak Heri maaf sebelumnya menganggu, rumah Pak Babinsa ada masalah sedikit, lampunya tiba-tiba padam, token listriknya ngk berfungsi padahal baru diisi kemaren katanya. Apakah ada solusi penyelesaiannya?” terangnya sambil bertanya.

“Oh masalahnya sama seperti di musola kemaren tu pak, ya sudah kirimkan nomor yang terdapat di kartu milik Pak Babinsa, biar saya input ulang nomor kartunya ke dalam sistem.” jawab petugas PLN dengan sigap pula.

Berselang beberapa menit kemudian dikirimkannya kode berupa nomor untuk dimasukkan kedalam sistem meteran. Barulah lampu bisa menyala kembali.

 “Alhamdulillah ya Allah.” Ucapku dengan penuh rasa syukur.

Rasa panik memuncak kini sirna tak berbekas. Kegiatan Pelatihan Menulis  yang tadinya sempat terhenti beberapa waktu akhirnya dapat saya ikuti kembali pada pukul 20.15 WIB. Sebab wifi dirumah tidak dapat menyala jika lampu padam. 

Ketika saya membuka WA grub ternyata kegiatan sudah memasuki sesi tanya jawab. Saya yang tertinggal jauh kemudian langsung memanjat ke atas untuk melihat apasajakah yang dipaparkan oleh Bu Aam dalam pembahasan kali ini, secara pribadi saya sangat menunggu tema ini. Sejak siang binner tentang kegiatan ini telah di shere oleh Bu Aam. Dan saya sangat antusias sekali untuk mengikutinya.

Dalam pembahasan yang dipaparkan oleh Bu Aam bahwa untuk membuat resum menjadi menjadi buku ada 7 teknik yang harus dipahami.

1. Mengumpulkan Resume Dalam Bentuk File Word.

Ketika membuat resume sebaiknya buatlah di word terlebih dahulu, hal tersebut mempermudah dalam menyusun naskah buku.

2. Menentukan Tema 

Pilihlah tema yang sama untuk dijadikan satu bab.

Misal: Pembahasan narasumber tentang penerbitan baik itu Mayor (PT Andi), Indi (Gemala, Kamilah Pres, YPTD), dapat di satukan dalam satu file.

Pemuatan narasumber tentang motivasi, atau membahas teknik menulis, dapat pula dijadikan sebagai bab terpisah.

3. Membuat TOC (Table Of Content)/Daftar Isi

Daftar isi atau TOC ini bisa dibuat berdasarkan dari kumpulan tema yang dibuat.

Misal: Bab I berisi tentang Kelas Belajar Menulis. Terdapat sudut pandang kita yang berisi pengalaman saat mengikuti kelas belajar menulis yang tadinya berpikir menulis itu susah ternyata tidak.

4. Mulai Mengembangkan TOC

bahas isi lebih mendalam dan selingi denganpengalaman pribadi agar buku terasa hidup.

5. Review, Revisi, dan Edit Naskah

Jika naskah sudah selesai, lakukan penyuntingan ejaan berdasarkan PEUBI (Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia) untuk meminimalisir kesalahan pada pengetikan typo.

6. Lengkapi Sinopsis Buku

Jika naskah sudah selesai disunting, mintalah kata pengantar dari OmJay. Kata sambutan kepada orang terdekat atau orang terpandang. 

Cantumkan pula profil penulis di halaman belakang dan buatlah sinopsis untuk menarik perhatian pembaca.

7. Kirim ke Penerbit

Jika semuanya telah rampung, segera kirimkan ke penerbit. Proses penerbitan memakan waktu kurang lebih 1-2 bulan tergantung antrian percetakan.

Wah sungguh luar biasa penjelassannya dari BU Aam sangat padat dan singkat namun berkena dalam pikiran. Selama ini pertanyaanku tentang membuat buku dari resum terjawablah sudah. Rasa penasaran kini berubah menjadi sebuah ilmu yang tak ternilai harganya.

Bu Aam juga membagikan panduannya dalam bentuk PPT

Jika ingin donwload silahkan klick di sini

Ada satu hal yang menghimpit perasaan pada saat pembuatan buku yaitu tentang daftar pustaka, sebenarnya saya kurang memahaminya, namum Bu Aam menjawab rasa penasaran tersebut dengan penjelasannya yang sangat gamblang. 

Sekarang ini tidak ada kendala apapun untuk membuat sebuah buku, jendela informasi terbuka lebar di manapun, baik di blog-blog buku-buku, dan apapun yang terserak di berbagaim imajinasi. hanya sebuah kemauan saja yang dapat menghantarkan suatu keinginan kuat.

Bu Aam menjelaskan bahwa semua referensi dalam membuat buku yang dikutip di mana saja harus di cantumkan di daftar pustaka. Apakah itu dari blog-blog, buku-buku dan kutipan-kutipan lain harus dicantumkan agar buku tidak dianggap plasgiasi.

Beberapa pertanyaan dari para peserta pelatihan menambah deretan ilmu sebagai vitamin yang dapat menstimulus pengetahuan menulis saya untuk lebih baik lagi.

Akhir kata saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bu Aam dan Bapak Bambang Purwanto “Pegiat Literasi Beken” sebagai moderatornya semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi saya khususnya dan juga kepada semua peserta Pelatihan Menulis pada umumnya.

Wasalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

SEE YOU NEXT TIME

By Fitria Ratnawati.