Posts

Showing posts from April, 2021

Pancaran Kasih Sayang Sang Rasul

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh Selamat sore sobat literasi semuanya. Hari ini adalah hari ke-13 kita berpuasa, rasanya begitu cepat hari bergulir tidak terasa hampir pertengahan bulan Ramadhan telah berlalu. Kali ini saya akan berkisah tentang kisah Rasulullah SAW yang sangat mengharukan, semoga kita selalu mencintai Rasulullah SAW hingga akhir hayat kita. Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum wafat. Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga keadaan beliau sangat lemah. Pada suatu hari, Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua Sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dgn para Sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat Taushiyah dari Rasulullah SAW. Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yang tengah dideritanya. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah S

Memaknai Surah An-Naba'

Image
Surah An-Naba' adalah surat di awal jus 30 pada Al-Qur'an. Surah ini diturunkan di Kota Mekkah. Dan memiliki 40 ayat. Makna dari surah ini adalah tentang Menggambarkan keadaan di hari kiamat saat sangkala ditiup dan manusia berkerumun lalu semua yang ada di dunia dilenyapkan. Pada surah ini berisi peringatan akan malapetaka yang hukumnya pasti akan terjadi dan ketika itu barulah manusia menyesali semua perbuatannya di dunia. **** Di hari ke-8 puasa Ramadhan kali ini saya mendapatkan sebuah pengalaman yang sangat luar biasa yaitu pengalaman mengajar tentang kajian surah An-Naba'. Memaknai arti dari surah tersebut.  Saya yang terbiasa mengajar dengan sistem Berkelompok kali ini kembali melakukan pembelajaran tersebut secara kelompok pula. Saya menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning di sana saya mengarahkan peserta didik untuk mencari informasi tentang surah An-Naba'. Mulai dari arti, jumlah dan dari mana surah tersebut diturunkan, serta melakukan

Hari Pertama Masuk Sekolah Di Bulan Ramadhan

Image
Suasana hari pertama masuk sekolah di bulan Ramadhan tepatnya pada hari ke-7 dalam menjalankan ibadah puasa. Anak anak begitu antusias masuk sekolah kembali, bertatap muka dengan rekan sejawatnya. Wajahnya diliputi rasa bahagia termasuk anak saya Ichal.  Ichal saat ini duduk di kelas IV, semangatnya yang luar biasa membuat saya bangga padanya. Setelah selesai sahur dan solat subuh ia tidak lagi tidur saking semangatnya ia langsung berberes-beres merapikan sepatu tas dan pakaian sekolahnya.  "Ma, Ichal bawa buku apa aja hari ini?" Tanyanya dengan nada semangat. "Bawa buku tulis satu dan Al-Qur'an saja sayang." Jawabku singkat. "Pakaiannya?" Tanyanya lagi. "Pakai pakaian merah putih saja seperti biasa." Jawabku lagi. Setelah beres ia pun bergegas mandi dan mengganti pakaiannya. "Kenapa cepat amat menggunakan pakaiannya nak, kan masih pukul berapa ini, sedang kita masuk sekitar pukul 08.00." Terangku. "Iya

Menulis Itu Penting Namun Kesehatan Lebih Penting

Menulis itu penting, sebab dengan menulis kita dapat menuangkan segala imajinasi kita, dengan menulis juga menambah kecerdasan berpikir dan dengan menulis kita sebenarnya melatih otak untuk terus berpikir sehingga otak ini terasah dan mengetahui banyak hal. Karna menulis pulalah kita jadi banyak membaca banyak hal hingga pengetahuan kita semakin bertambah.  Namun di samping itu semua kesehatan tak kalah lebih penting. Coba bayangkan Ketika kita sakit apapun yang ingin kita lakukan pasti terhambat, bahkan menulis pun juga bisa terhambat, makanan enak jadi tidak ternikmati, hari-hari yang kita lalui juga kerap membosankan.   Tetapi ketika kita sudah sehat,  kita selalu melupakan kalau sakit itu adalah sebuah penderitaan. Kita selalu mengulangi hal yang sama lagi dan lagi, akhirnya kembali terpuruk pada kondisi di mana sakit itu mendera.  Pengalaman yang sangat berharga saya dapatkan ketika saya diberi cobaan sakit. Saat itu saya mengalami sakit typus. Tubuh menggigil namun suhu tubuh pan

Menyelami Kehidupan Petani

Image
Kegiatan hari ini di awali dengan pergi ke kebun semangka, kegiatan baru suamiku sejak satu bulan yang lalu. Awalnya menanam sangka untuk dipersiapkan saat bulan ramadhan namun karna padatnya kegiatan suami sebagai Babinsa di Desa tempat ia tugas maka kegiatan tersebut baru bisa terealisasi bulan Maret lalu.  Sebelum ke kebun aku yang sedari tadi tidak tidur selepas sahur menyelesaikan beberapa aktifitas menulisku. Tidak ada aktifitas lain hari ini sebab masih dalam keadaan libur menyambut puasa yang di mulai pada hari Senin tanggal 12 April 2021 hingga Senin tanggal 19 April 2021. Dan mulai masuk sekolah lagi pada hari Selasa. Libur yang lumayan panjang juga.  Suami yang hanya tertidur sekitaran 15 menitan segera bangun dan membersihkan dirinya. Kemudian kebelakan melihat ternak ayam serta bebek yang sudah memanggil-manggil untuk segera diberi makan. Kegiatan tersebut telah menjadi rutinitasnya setiap pagi semenjak 6 bulan terakhir ini.  Si sulung juga bangun serta members

Hati Ke-5 di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah Bulan maghfirah, bulan penuh ampunan di mana semua umat muslim melaksanakan ibadah puasanya. Rutinatas yang dilakukan oleh semua umat muslim ini juga kami lakukan setiap tahun sebagai amal ibadah sekaligus membawa keberkahan kesehatan. Allah memerintahkan umat muslim berpuasa dan perintah ini terdapat pada Surat Al-Baqarah ayat 183 tentang puasa Ramadhan. Artinya: Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. ****** Aku terjaga dari tidurku yang sangat lelap, suami tercinta membangunkanku di pukul 04.20 WIB.  "Dek, bangun udah pukul 04.20, keburu imsak nanti" terang suami. Aku langsung bergegas bangun dari tempat tidur dan menuju dapur, aku melihat ternyata nasi di tudung saji sudah basi, sebab aku lupa untuk memanasinya sebelum tidur semalam. Aku jadi panik, mana waktu sudah kepepet. "Bang, kita imsak pukul berapa?" Tanyaku "Pukul 05.08 dek" jawab suamik

Kearifan Budaya Lokal Masyarakat Gayo

Lisan Didong Manusia memiliki budaya dan budaya berkembang sesuai dengan perkembangan peradaban masyarakat. Budaya dan masyarakat tidak dapat dipisahkan, karena budaya lahir dari masyarakat. Oleh karena itu budaya dapat didefinisikan sebagai segala daya upaya manusia untuk memenuhi keperluan hidup, keperluan rohani maupun keperluan jasmani. Kebudayaan diperoleh manusia melalui pembelajaran dan menjadi milik masyarakat yang menjalankannya (Koentjaraningrat, 1980:193). Kebudayaan dapat dibagi menjadi dua macam: yaitu, pertama  kebudayaan dalam arti luas, seperti sains dan teknologi, ekonomi, pertanian, sosial dan kepercayaan. Kedua kebudayaan dalam arti sempit, seperti karya sastra, seni musik, seni tari, seni lukis dan seni patung (pahat) Menurut (Tantawi (2006:36). Antara karya seni sastra dengan karya seni lainnya memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah antara karya seni sastra dengan karya seni lainnya sama-sama memiliki nilai seni atau nilai kaidah. Perbedaannya adalah

Hikmah Ujian Adalah Keberkahan

Ketika saya membuka hape, pesan masuk dari ibu Kanjeng Sri Sugiastuti, sang pegiat literasi yang sangat saya kagumi, beliau mengirimkan link blognya langsung ke saya. Saya yang suka dengan tulisan beliau langsung berselancar ke blog beliau di sana beliau bercerita tentang Malik bin Dinar, cerita itu didapatnya dari kultum subuh hari kedua ramadhan. Kisah yang begitu menarik untuk di baca seolah saya sedang duduk mendengarkan cerita dari mendiang ibu saya yang selalu membacakan cerita-cerita tentang nabi dan sahabat-sahabatnya. Sungguh tulisan Bu Kanjeng seolah membawa saya pada keadaan saya bersama ibu saya dahulu. Dalam tulisan itu dikisahkan bahwa Malik bin Dinar adalah seorang pendosa, dalam kesehariannya ia mabuk, berjudi dan berakhlak buruk. Suatu ketika ia menikah dengan seorang gadis dalam pernikahannya tersebut ia dikaruniai seorang anak, anak tersebut diberi nama Fatimah. Malik sangat bahagia memiliki anak yang berparas cantik tersebut, perlahan sifat buruknya berubah karna  F

Hikmah Ujian Adalah Keberkahan

Ketika saya membuka hape, pesan masuk dari ibu Kanjeng Sri Sugiastuti, sang pegiat literasi yang sangat saya kagumi, beliau mengirimkan link blognya langsung ke saya. Saya yang suka dengan tulisan beliau langsung berselancar ke blog beliau di sana beliau bercerita tentang Malik bin Dinar, cerita itu didapatnya dari kultum subuh hari kedua ramadhan. Kisah yang begitu menarik untuk di baca seolah saya sedang duduk mendengarkan cerita dari mendiang ibu saya yang selalu membacakan cerita-cerita tentang nabi dan sahabat-sahabatnya. Sungguh tulisan Bu Kanjeng seolah membawa saya pada keadaan saya bersama ibu saya dahulu. Dalam tulisan itu dikisahkan bahwa Malik bin Dinar adalah seorang pendosa, dalam kesehariannya ia mabuk, berjudi dan berakhlak buruk. Suatu ketika ia menikah dengan seorang gadis dalam pernikahannya tersebut ia dikaruniai seorang anak, anak tersebut diberi nama Fatimah. Malik sangat bahagia memiliki anak yang berparas cantik tersebut, perlahan sifat buruknya berubah karna  F

Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi terasa semakin penting pada saat manusia membutuhkan eksistensinya yaitu diakui. Kegiatan ini membutuhkan alat, sarana atau media. Bahasa yang dalam bahasa Inggrisnya disebut language  berasal dari bahasa latin yang berarti "Lidah". Anda pasti sudah paham bahwa lidah merupakan alat ucap yang sering digunakan dari pada alat ucap yang lain. Secara universal pengertian bahasa ialah suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran. Ujaran sebagai pembeda antara manusia dengan makhluk lainnya. Dengan ujaran inilah manusia mengungkapkan hal-hal nyata atau tidak., berwujud maupun kasat mata, situasi dan kondisi baik lampau, kini, maupun akan datang. Ujaran Manusia itu menjadi bahasa apabila dua orang manusia atau lebih menetapkan bahwa seperangkat bunyi itu memiliki arti yang serupa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang mendukung beberapa sifat yakni, sistematik, mana suka, ujar, manusiawi, dan kom

7 ENERGI POSITIF SAAT SEDIH

Tidak sedikit orang menahan tangis ketika dilanda kesedihan dan dilema. Beragam alasan tertuang di sana, dari mulai takut dikatakan cengeng atau bahkan di anggap tidak tangguh. Sebenarnya jika hal tersebut terjadi maka tak perlu takut untuk meluapkannya. Menangislah tanpa harus merasa malu. Pastinya semua orang akan mengalami perasaan sedihnya, dan rasa itu sangatlah wajar.  Beberapa ahli mengatakan bahwa di dalam otak manusia terdapat sebuah siklus kesedihan, sehingga pada saatnya manusia akan mengalami yang namanya sedih. 7 Nilai positif Saat Sedih 1. Lebih baik dalam berkomunikasi Sebuah riset yang diunggah di platform ResearchGate menyebut bahwa orang yang sedang bersedih memiliki kemampuan yang lebih persuasif dalam bercakap-cakap. Orang yang bersedih ini pun lebih baik dalam mempengaruhi pendapat orang lain. Dalam penelitian tersebut, dikatakan bahwa perasaan sedih mengubah bagaimana seseorang memproses sesuatu. Hal ini membuat orang tersebut jadi lebih lugas dan jelas tentang pe

Mencari Solusi

Kita seringkali congkak, merasa benar sendiri dan tidak mengakui kesalahan, lebih cenderung menyalahkan orang lain dan tidak sadar bahwa kesalahan itu terkadang berawal dari diri kita. Kita dongakkan kepala dan kita rendahkan yang lainnya. Kita tuding makhluk di luar dari diri kita dan kita lupa untuk menuding diri sendiri. Tidak ada ruang knstropeksi diri. Konsep etika-filosifi Socrates sama sekali tidak kita jadikan sebagai pedoman: "Kenalilah dirimu" Kita menganggap diri kita suci, padahal kotoran yang sesungguhnya melekat pada diri kita: Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui orang yang bertaqwa (Q.S Al- Najm [53]: 32). Besar kepala adalah kesimpulan dari sifat buruk di atas. Akal dan hati tidak lagi berfungsi, yang bergerak hanya egoisme. Biarpun ribuan orang memberi tahu kesalahan kita, kita akan tetap membusungkan dada dan berkata " saya benar dan saya pasti selalu benar" . Entah kekuatan apa yang dapat menyadarkan manusi y