Mendulang Ide Kreatif Dalam Menulis Buku

Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 17


Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

Salam hangat dari saya kepada semua rekan-rekan pejuang literasi.

Senang bisa berjumpa lagi meski hanya lewat tulisan saya ini, saya berharap dukungan terus dari semua rekan-rekan sehingga menyulutkan kobaran semangat yang tak henti-hentinya untuk terus menulis.

Hari ini Senin tanggal 18 Januari tepatnya pukul 19.00 WIB. Kita bertemu lagi di kegiatan Pelatihan Menulis bersama Omjay yang dimoderatori oleh Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Beliau adalah sosok yang sangat luar biasa. Selalu stey at grub ketika kegiatan berlangsung.

Narasumber kita kali ini adalah Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd.

Tema yang akan dibawa narasumber yang akrab dipanggil Bu Nora “Produktif Menulis Buku” Sungguh tema yang spektakuler dan luar biasa, sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu akhirnya tiba, ibarat pepatah lama mengatakan "Asam di darat, ikan di laut, bertemulah di belanga".

Sebelum kita bicara panjang lebar tentang kegiatan tahap ketujuh ini ada baiknya yuk kita intip dahulu profil beliau.

Dalam profil disebutkan bahwa beliau lahir di Kudus tepatnya tanggal 12 Juni 1989, keseharian beliau adalah seorang pengajar di sebuah Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Semarang.

Beliau dalah peserta Pelatihan Menulis seperti kita juga pada awalnya, namun beliau di kegiatan pada gelombang ke-8, yang ternyata rekan sekelasnya adalah Bu Aam (moderator) kita saat ini, termasuk juga Pak Bambang yang menjadi rekannya. 

Pak Bambang yang akrab di sebut Mr. Bams juga pernah menjadi mentor kita saat di pertemuan kelima. 

Mereka semua adalah alumni berbakat dan menginspirasi dari Pelatihan Menulis Omjay.

Sungguh sangat luar biasa, Bu Nora dapat mengejar ketertingglannya, sehingga mampu melahirkan buku-buku yang luar biasa. Beliau berhasil menembus kelahiran bukunya pada level penerbit mayor. Yang digadang-gadang bahwa penulis yang sudah menembus penerbit mayor terkatagori penulis handal dan luar biasa seperti Omjay dan para narasumber lainnya.

Seperti biasa kegiatan dimulai dengan membaca doa agar kegiatan berjalan dengan baik juga tak lupa pula beliau mengingatkan semua untuk mendokan saudara setanah air yang ada di Kalimantan selatan yang saat ini terkena banjir yang menggenangkan hampir 80% pulau tersebut. Juga saudara kita yang di Sulawesi Barat dengan Gempanya dan daerah-daerah lain yang saat ini sedang tertimpa musibah. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kesehatan, keselamatan, kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi segala musibah serta cobaan yang ada.  Semoga keadaan segera dipulihkan kembali seperti sediakala. Aammin.

Beliau menceritakan awal mula beliau bergabung dalam kegiatan Pelatihan Menulis semenjak pandemi pada bulan April, mengikuti jejak dari Omjay sang guru blogger. 

Bahkan di akhir tahun 2020 buku yang telah beliau lahirkan tercatat ada delapan karya, yang terdiri dari 4 karya solo dan 4 karya antologi.

Sungguh ternyata pandemi begitu membawa berkah pada siapapun yang mengkontribusikan dirinya. Jadi teringat judul film jadul deh “Sengsara Membawa Nikmat”. 

Karya pertama Bu Nora adalah buku dengan judul "Digital Mindset” karyanya ini adalah hasil kolaborasi beliau dengan Prof Richardus Eko Indrajit.


Buku kedua beliau merupakan naskah antologi, hasil kolaborasi beliau bersama rekan-rekan di kegiatan menulis gelombang 8 dengan judul “Kisah Inspiratif Sang Guru”

Buku ketiga beliau adalah sebuah karya antologi dengan para peserta di beberapa gelombang, yang diadakan oleh Omjay. Wah sungguh luar biasa, sungguh kegiatan bersama Omjay tidak ada yang sia-sia.


Terbisik di hati sungguh rasa syukur yang tak ada hentinya semenjak awal mengikuti kegiatan Pelatihan ini saya sungguh merasa, apa yang saya lakukan membawa keberkahan ilmu yang tiada taranya. Terimakasih ya Rabb telah memberiku rezeki berupa kesempatan bertemu dan belajar bersama orang-orang yang The Best.


Karya keempat beliau adalah buku hasil resum menulis di pelatihan yang beliau ikuti di gelombang 8. Berjudul “Jurus Jitu”.

Karya kelima belau adalah sebuah buku hasil kolaborasi belaiau bersama Prof Richardus Eko Indrajit yang akrab di panggil Prof Eko. Meskipun masih proses review di Penerbit Andi, tapi saya yakin itu adalah karya yang sangat keren.


Karya keenam beliau adalah karya solo beliau dengan judul “Kiat Praktis Menulis Modul Berbasis Riset”. Jadi penasaran gimana buku-buku beliau. Semoga suatu saat saya bisa membeli buku-buku beliau.

Sebenarnya bukan hanya buku beliau saja yang membuat penasaran. Tapi semua buku milik pemateri ingin saya miliki, namun apa daya saat ini saya belum mampu untuk membelinya, semoga suatu saat Allah memberikan saya rezeki kemapuan membelinya. Sehingga rasa penasaran saya dapat terobati. Aammin.


Karya Ketujuh beliau adalah sebuah karya Antologi beliau bersama tiga siswi lebay yang  berjudul “Aku Dan Corona”. Beliau menuangkan kisah guru dan siswa kedalam buku tersebut.


Dan yang terakhir  karya kedelapannya adalah sebuah karya yang disebutnya kompilasi bersama para penulis di YPTD Penerbit asuhan Bapak Thamrin Dahlan.

Karya yang sangat luar biasa, pikiranku melayang hingga ke angan dan berharap ingin seperti beliau dengan semangat yang laur biasanya mampu menuangkan segala kreatifitas berfikir belau menjadi sebuah karya yang inovatif.

Belau menjelaskan bahwa sebenarnya ada banyak trik yang bisa digunakan jika ingin memiliki beberapa karya dalam waktu yang singkat.

Pertama Mengikuti menulis antologi atau kolaborasi, itu dilakukan untuk para penulis pemula yang belum merasa memiliki kepercayaan diri untuk menulis buku secara solo.

Kedua menulis setiap hari di blog seperti yang kita lakukan selama ini menulis resume setiap kali kegiatan diadakan. Pesan beliau untuk menjadikan buku kumpulkanlah tema yang sama, agar buku yang dibuat nantinya lebih terarah dan sesuai.

Ketiga menulis di media sosial apakah di Facebook, Instagram, apakah itu serita motivasi atau cerita apapun dan lakukan secara konsiten.

Keempat yaitu menulis buku harian, segala apapun yang dirasakan dan dijalani selama seharian penuh apakah itu suka maupun duka, jika ditulis setiap hari maka akan terkumpul banyak cerita-cerita perjalan hidup dan itu bisa dibuat menjadi sebuah buku.

Kelima yaitu mengajak peserta didik menulis, misalnya dengan memberikan tugas kepada peserta didik, baik menulis puisi, pantun, sajak, dan cerpen.

Arahkan peserta didik dengan memberikan mereka tema yang khusus.

Atau bisa juga membuat suatu komunitas menulis bagi peserta didik dengan menggabungkannya kedalam suatu grub sebagai wadah penampung inspirasi mereka, dan hasil dari penulisan peserta didik tersebut kemudian dibukukan. Selain kita mendapatkan karya berinovatif peserta didik memiliki kebanggaan karena hasil karya mereka diapresiasikan menjadi buku.

Beliau juga menjelaskan bagaimana cara menulis buku yang tepat.

Hal yang pertama dilakukan adalah menentukan tema buku yang akan ditulis, kemudian buatlah outine atau daftar isi.

Dalam pembuatan outline atau daftar isi belau juga menjelaskan hal-hal penting yang harus diperhatikan. 

Pertama daftar isi adalah kerangka pikiran buku dalam menuangkan setiap ide dalam buku yang akan ditulis.

Kedua membantu menjabarkan tiap bab dan sub bab dalam buku. 

Ketiga dapat mengetahui awal dan akhir dalam buku

Keempat membantu dalam mencari referensi. 

Kelima agar tulisan dalam buku lebih terfokus dan tidak kelaur dari bahasan atau topik. 

Keenam membantu kita dalam menjadwalkan kapan buku harus diselesaikan, tentunya harus dibarengi dengan target kapan buku selesai. 

Tak lupa pula beliau menjelaskan bagaimana cara membuat daftar isi yaitu jika naskah bergender Non Fiksi ikuti pedoman 2W+1H. 

Pada bab awal merupakan bab yang menjawab why,artinya mengapa. Dalam bab ini memiliki kata kunci berupa mengapa…, Pentingnya…, alasan… 

Kemudian di bab ke dua menjawab What (apa), artinya bab tersebut menjelaskan pengertian, jenis atau mungkin ciri khusus dari apa yang akan kita tulis di buku. Misalnya mengenal media…, apa itu media…, spesifikasi media…

Selanjutnya di bab ketiga merupakan bab akhir biasanya menjawab How (bagaimana). Ternyata didalam bab ketiga ini dapat dibuat menjadi beberapa bab karena meliputi tahap pembuatan, pelaksana, penerapan, hasil dan kelebihan serta kekurangan. Misalnya penerapan model…, implementasi…, perancangan…,hubungan model….,kelebihan dan kekurangan….

Sedangkan untuk Naskah Fiksi seperti novel dala membuat daftar isi yaitu menentukan prolog, menentukan konflik cerita, menentukan klimaks dari konflik, menentukan solusi dari konflik, dan terakhir menentukan epilog. Dan akhiri cerita dengan happy ending atau sadending.

Setelah outline sudah beres, jadwal sudah sesuai target, referensi rujukan juga sudah lengkap langkah selanjutnya tinggal disesuaikan dengan outlen yang telah dibuat.

Terakhir lakukanlah revisi pada tulisan, beliau menyarankan sebaiknya melakukan swa editing minta bantuan kepada orang lain seperti rekan kita, agar tulisan mendapatkan kritikan dari kesalahan pada tulisan, bentuk kalimat dan sebagainya sehingga hasil tulisan bisa lebih baik.

Setelah semua beres barulah kirimkan pada penerbit.

Sungguh materi yang luar biasa komplitnya. Saya jadi tak biasa berkata apa-apa lagi setelah membaca semua yang telah dijelaskan oleh beliau, semua pertanyaan yang ada didalam benak serasa terjawablah sudah.

Tak terasa acara telah memasuki sesi tanya jawab namun hampir semua pertanyaan telah dijawab di penjelasan materi. Bahkan pertanyaan yang saya ajukan pada urut ke sebilan yang menanyakan tentang penulisan buku karya ilmiah Best Practice juga sebenarnya sudah terjawab. 

Beliau juga sempat menyisipkan link blog yang berjudul Kiat Membukukan Laporan PTK, sebagai panduan saya belajar, seketika itu saya sejenak berselancar ke blog beliau, alhamdulillah apa yang saya pertanyakan terjawab jelas di sana, terimakasih banyak Ibu Nora yang keren. 

Setelah saya berselancar ke blog beliau tersebut,  tak lupa pula saya meninggalkan jejak berselancar saya dengan memberi komentar pada kolom komentar di blog beliau. 

Di akhir-akhir pertemuan Bu Nora meminta kepada moderator untuk mengirimkan nama-nama peserta yang aktif bertanya, beliau berniat memberikan hadiah buku dengan cara mengundi siapakah yang beruntung. 

Dak dik duk rasa hati menanti dan berharap mendapatkan sebuah keberuntungan tersebut. Namun yang namanya rezeki sudah diatur oleh yang maha kuasa.  Meskipun kali ini saya belum beruntung mendapatkan hadiah buku dari Bu Nora namun saya tidak berkecil hati, karena bisa mengikuti materi hari ini dengan Bu Nora adalah suatu kebanggan bagi saya dan ini adalah hal yang sangat berharga.

Peserta yang mendapat hadiah buku ada tiga orang yaitu Ibu Mujiatun dari Lampung, Bapak Miftah dari Demak, dan Ibu Nurus Sholehah dari Kalimantan Barat. Selamat ya rekan-rekan sahabat litersai yang telah memenangkan hadiahnya.





Sebagai kata penutup beliau berpesan kepada semua peserta kegiatan "Buatlah karya yang dikenang sepanjang masa agar kehidupan menjadi lebih bermakna dan bermanfaat untuk sesama" sambil menyematkan emoji senyum manisnya.

Terimakasih banyak Bu NoraπŸ™πŸ˜„Senyum maniskupun tak lupa ku sunggingkan di depan layar hapeku.

Segudang Ilmu telah beliau berikan, informasi yang diinginkan telah pula didapatkan, kini tugas diri sekarang adalah harus lebih banyak lagi belajar dan belajar, tidak boleh berhenti hanya karna rasa malas dan bosan agar kedepannya mampu membuat buku-buku yang bagus dan elegan. Begitu juga dengan buku Best Prictice yang diinginkan khususnya untuk diri saya dan juga untuk semua rekan-rekan sahabat pejuang literasi pada umumnya.

Akhir kata saya ucapkan Wabillahi Taufiq wal hidayah Wasalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

See You next Time. Bye 



Comments

  1. Alhamdulillah... semakin membaik tulisannya bu Fitri...salam dari Sidoarjo ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah terimaksih banyak Bu πŸ˜„❤️ sama-sama Bu, kita saling belajar ya BuπŸ™

      Delete
  2. Mantaaap...semangat menulis dan menginspirasi..

    https://gupres2020.blogspot.com/2021/01/rekam-jejak-penulis-antar-masa.html

    ReplyDelete
  3. Keren Ibu Fitri, Lengkap sekali resumenya.
    Salam sehat dan semangat.

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillaah lengkap tulisannya πŸ‘
    Klo boleh saran > tuk point terentu/pd sub judul di hitamkan kliknya agar ada perbedaan dng tulisan biasa gitu.
    Oke tetap semangat literasi πŸ’ͺ

    ReplyDelete
  5. Masya Allah keten Bu Fitri resume nya. Lengkap, variatif, dan informatif.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perkembangbiakan Vegetatif dan Generatif Pada Tumbuhan

Kepergian Sang Panglima

SYAIR PENA PENGUBAH WARNA KESEDIHAN