WORKSHOP SLCC & AGP “Berkompetensi Dengan Literasi"
Kegiatan Workshop SLCC & AGP |
Assalamu`alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Salam hangat selalu untuk semua rekan-rekan pegiat literasi, semoga kita selalu diberi kemudahan dan kesehatan sehingga dapat melaksanakan seluruh aktivitas kita disetiap harinya.
Pada hari Rabu tanggal 5 Februari pukul 08.30 WIB. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Gayo Lues melalui Smart Learning Character and Center (SLCC) bersama Asosiasi Guru Penulis (AGP) berkolaborasi mengadakan kegiatan Workshop dengan mengusung tema “Berkompetensi Dengan Literasi”.
Adapun kegiatan ini dimoderatori oleh Ibu Cut Kumala, M.Pd dan narasumber yang sangat berkompeten dibidangnya yaitu Bapak Wardana, S.Pd. akan memaparkan tentang materi AKM. Dan Ibu Isnani Rakhmawati, S.Pd., Gr. Dengan memaparkan materi tentang Penjelasan Menyusun Artikel.
Kegiatan
di awali dengan membaca Surat Al-Fatihah, dan berharap kegiatan ini diberi
kemudahan dan kelacaran serta bermanfaat nantinya.
Kegiatan workshop SLCC & AGP |
Kata sambutan pertama di sampaikan oleh Bapak M. Yusuf, M.Pd selaku ketua PGRI se-Kabupaten Gayo Lues. Dalam sambutannya beliau memaparkan program kerja PGRI Kab. Gayo Lues dengan masa bakti 2021-2025.
Bapak Muhammad Yusuf, M.Pd. |
Tidak lupa beliau memberikan beberapa pandangan terkait kegiatan wokshop dan sekaligus memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi semua panitia pelaksana yang terlibat dalam kegiatan, meskipun ditengah keterbatasan fasilitas dan keadaan sinyal yang sedikit kurang bersahabat namun tak menyurutkan semangat untuk terus mengupayakan kegiatan ini berlangsung.
Beliau
juga memberikan masukkan kepada pihak penyelenggara untuk kedepannya agar dapat
membuat kegiatan-kegiatan yang sama dengan mengangkat tema-tema yang berbeda, baik oleh Smart Learning Character and
Center (SLCC) maupun Asosiasi Guru Penulis (AGP). Sehingga mampu memupuk
motivasi berlitersai bagi semua kalangan guru, khususnya di daerah Gayo Lues.
Di dalam
pemaparannya, beliau mengatakan bahwa akan memfasilitasi siapa saja yang
berkeinginan menulis, baik dalam menulis buku, artikel, puisi, maupun menulis
blog.
Kegiatan
selanjutnya adalah pemaparan dari Kepala Dinas Kabupaten Gayo Lues yaitu Bapak Kasimuddin, S.T., M.P yang sekaligus
membuka kegiatan workshop ini.
Bapak Kasimuddin, S.T., M.P |
Dalam
pemaparannya beliau mengharapkan dengan adanya kegiatan ini mampu memberikan
sinergi baru untuk mendorong kemajuan pendidikan yang ada di Gayo Lues
khususnya. Tentunya dimulai dari para guru-guru sebagai tonggak penggerak
literasi.
Senada
dengan ketua PGRI yaitu Bapak Muhammad Yusuf, M.Pd. melalui kegiatan workshop ini diharapkan
menjadi awal mula dari titik kemajuan pendidikan di Gayo lues terutama dibidang
literasi menulis. Beliau berharap PGRI Kabupaten Gayo Lues melalui wadah Asosiasi Guru Penulis (AGP) dan Smart Learning Character and Center (SLCC) bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo Lues saling bekerjasama dalam memajukannya.
Beliau
juga menjelaskan bahwa saat ini Dinas Pendidikan Gayo Lues sedang berusaha
menyederhanakan system pelayanan untuk membantu para guru-guru dalam menyikapi
permasalahan administrasi dan sebagainya.
Upaya
pembenahan system tersebut dimulai dengan memangkas serta merampingkan system yang
ada, sehingga para guru tidak lagi kesulitan dalam membenahi administrasi yang
berkaitan dengan data guru baik dapodik maupun data yang lainnya. Sehingga para
guru-guru bisa lebih optimal dalam menjalankan tugasnya.
Kegiatan
kemudian dilanjutkan pada sesi pemaparan materi.
Ibu Isnani Rakhmawati, S.Pd., Gr. |
Pemaparan Pertama disampaikan oleh Ibu Isnani Rakhmawati yang biasa di sapa dengan Bu Isnani memberikan pemaparan yang luar biasa tentang bagaimana cara menyusun Artikel, bukan hanya itu, beliau juga menjelaskan dengan gamblang tentang perbedaan penulisan artikel, esai, dan karya ilmiah lainnya seperti Best Practice. Beliau menjelaskan satu-persatu dari perbedaan tersebut.
Artikel adalah suatu karya tulis
dengan panjang tertentu yang berisi gagasan atau fakta yang dapat membujuk,
meyakinkan, dan mendidik pembacanya, serta dipublikasikan ke suatu
media (bulletin, majalah, koran, website, media sosial dan lainnya)
Sedangkan Esai adalah sebuah karya tulis
dalam bentuk karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu
dari sudut pandang pribadi penulisnya. Di dalam esai berisi tentang opini,
pandangan atau ekspresi pribadi dari Penulis mengenai sebuah hal yang sedang
terjadi atau berlangsung di masyarakat.
Dari
kedua karya tersebut memiliki kesamaan yaitu membutuhkan sebuah referensi. Referensi
yang diperoleh bisa di ambil atau di kutip melalui buku-buku, artikel,
ulasan-ulasan dari berbagai sumber blog-blog yang tentunya ditulis oleh Penulis
yang bisa dipercaya kebenaran tulisanya.
Tak
terasa waktu menunjukkan pukul 11.00 dan acara memasuki sesi pemateri kedua yang disampaikan oleh Bapak Wardana, S.Pd.
Beliau memberikan pemaparan tentang AKM Asesmen Kompetensi Minimal.
Sebuah materi yang masih sangat hangat dibicarakan di jagad pendidikan dan pembahasannya selalu ditemui pada semua berita-berita di media sosial dan di mana saja, ibarat kata sedang buming dan masih menjadi trending topik di setiap pembahasan.
Beliau yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris di Dinas Pendidikan Kabupaten Gayo Lues memaparkan tentang 3 aspek dalam Asesmen Nasional yaitu AKM, Survei Karakter
dan Survei Lingkungan.
1.
AKM Asesmen Kompetensi Minimal
AKM
ini merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua peserta
didik agar mereka mampu mengembangkan mengembangkan kapasitas diri dan
berpartisipasi positif pada masyarakat. Dirancang untuk mengukur kemampuan
capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua
aspek minimum ini menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di
dalam masyarakat, terlepas dari bidang dan karier yang ingin mereka tekuni di
masa depan.
2.
Survei Karakter
Bagian
kedua dari Asesmen Nasional yang dirancang untuk mengukur pencapaian peserta
didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak
profil pelajar Pancasila, dengan enam indikator utama yaitu beriman, bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berbhinekaan global mandiri,
bergotong-royong, dan bernalar kritis serta kreatif.
3.
Survei Lingkungan
Bagian
ketiga dari Asesmen Nasional ini di rancang untuk mengevaluasi serta memetakan
aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Beliau
memaparkan persis seperti yang di paparkan oleh Mendikbud bahwa hasil Asesmen
Nasional tidak ada konsekwensinya terhadap sekolah, program ini hanya untuk
memetakan agar dapat diketahui bagaimana kondisi sekolah sebenarnya.
Akhir
kata beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat berguna dan sangat berkaitan
dengan pelaksanaan Asesmen Nasional apalagi Asesmen Kompetensi Minimal yang
mengusung literasi didalamnya. Semoga semakin ke depan pendidikan di
daerah-daerah pada umumnya dan untuk Gayo Lues pada khusunya bisa selangkah
lebih maju dari sebelumnya.
Kegiatan
berakhir pada pukul 11.45 WIB. Meskipun banyak hambatan yang dilalui dalam
kegiatan ini baik dari sinyal yang memang kurang bersahabat serta beberapa
kendala-kendala lainnya, namun tidak menyurutkan semangat para peserta
kegiatan.
Hal
ini terbukti banyaknya peserta yang memberi pertanyaan baik dari luar daerah Gayo
Lues maupun dari dalam Gayo Lues. Menunjukkan keantusiasan dari para peserta
yang mengikuti kegiatan workshop ini.
Kegiatan
ini berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 5 sampai dengan tanggal 6,
semoga kegiatan ini bermanfaat bagi semua, dan menjadi titik awal kemajuan di
daerah kita.
By.
Fitria Ratnawati
NPA.
01180500096
Mantap...lanjutkan
ReplyDeleteTerimakasih banyak bu 🙏❤️
DeleteMateri yang sangat menarik
ReplyDeleteTerimakasih banyak telah berkunjung🙏
DeleteMantap dan semakin keren. Semoga tetap menginspirasi.. Lanjtukan!
ReplyDeleteTerimakasih banyak pak Nana
Delete