Minggu Pagi Berdarah

Minggu Pagi Berdarah


Minggu pagi itu Pak Darto seperti biasa pergi ke pasar, bahkan sehabis subuh dia sudah menggenjot si ontel tua yang disesaki dagangannya. Tapi naas, sebelum ia sampai ke pasar, ditengah perjalanan ontel tuanya oleng terserempet si merci hitam mewah yang awalnya sempat berhenti sejenak namun hanya berselang beberapa detik kemudian menancapkan gas sekencang-kencangnya.

arang dagangannya berserakan kemana-mana sedang Pak Darto terhempas melayang dan akhirnya tersungkur, kepalanya membentur aspal dan membarut kulit kepalanya hingga menimbulkan perih yang luar biasa tak tertahankan, tubuhnya terguling-guling tak berdaya, darahnya mengalir menggenangi aspal yang masih lembab karena embun, pandangannya nanar, dari kejauhan sayup-sayup terdengar suara teriakan serta langkah orang-orang yang mendekatinya.

Sekilas terbayang wajah sang istri yang sudah dari subuh cemas dan berusaha melarangnya pergi namun tak dihiraukannya. Pandangannya lama kelamaan menjadi gelap dan ia tak lagi mengingat apapun.

Lasmi berlari kesetanan dan meraung-raung histeris memeluk tubuh yang kaku yang sedari tadi telah digotong oleh orang-orang dari tempat kejadian tersebut.

Dia tak terima orang yang disayanginya kini pulang dalam keadaan tak bernyawa. Hanya tetesan darah yang membanjiri lantai rumahnya kini.

Ketika ia membenamkan muka di dada dingin suaminya, yang terdengar hanyalah suara serak yang tragis, Lasmi menyeracau nyaris gila. Penyesalan tak berujung menghantamnya hingga berkeping.

Apa guna mengingat semua kejadian tentang mimpinya subuh tadi. Bahkan sudah berkali-kali dia mencoba menahan suaminya untuk tidak pergi, namun sang suami tidak menghiraukannya.

Kini tangisan yang mengoyak langit sekalipun tak akan mampu mengembalikan semua itu. Sungguh, ia tak mampu membalikkan waktu.

Lasmi hanya bisa terisak dengan tubuh yang berguncang hebat, dunia di matanya hanya terlihat hitam bagai mati.

Comments

Popular posts from this blog

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Buat Buku Dari Hasil Resume, Why Not?

Mengenal Puisi Lebih Dekat