YANG BERHARGA
Berawal dari niat Andika yang akan
mendaki gunung. Namun peralatan yang dimiliki Andika sangatlah terbatas. Andika
berniat meminjam peralatan Ichan yang kebetulan tidak ikut mendaki. Ia sangat
mengerti resikonya jika ia meminjam peralatan milik Ichan. Betapa tidak Ican
membeli barang-barang tersebut dengan perjuangan yang luar biasa, dari mulai
menjadi tukang ojek online hingga menjaga toko hanphone, semua itu dilakukannya
demi mendapatkan barang yang diimpikannya. Jadi jika ia ingin meminjam peralatan
milik Ichan maka ia harus benar-benar menjaganya.
“Chan aku boleh pinjam peralatan
mendaki milik kamu sebentar , Cuma seminggu, nanti setelah selesai langsung aku
kembalikan.” Pinta Andika dengan nada memelas.
“Emang kamu mau kemana Dika?” tanya
Ichan penasaran.
“Mau mendaki ke gunung Slamet
bareng-baren kelompok bang Komeng.” Jawab Andika.
Ichan bergegas mengambil peralatan
mendakinya yang baru dibelinya satu bulan yang lalu dan baru dipakai mendaki
dua kali. Kemudian diserahkannya pada Andika tanpa ragu sedikitpun.
“Nih, pakailah, hati-hati saat mendaki,
dan ingat jaga peralatan mendakiku ya!” pesan Ichan.
“Okey sip Chan, aman tuh.” Jawab Andika
dengan lugas.
“Salam juga buat bang Komeng dan
kawan-kawan.” Kata Ichan sambil menepuk pundak sahabatnya itu.
“Baik pak boos.” Balas Andika dengan
sigap.
Haripun berlalu, satu minggu telah
terlewati, seusai turun gunung dan beristirahat sebentar, Andika pergi kerumah
Ichan untuk mengembalikan barang-barang peralatan yang dipinjamnya waktu itu.
Sesampainya dirumah Ichan, Dika
disambut oleh mamanya Ichan.
“Siang tante, Ichannya ada?” tanya
Andika.
“Oh nak Dika, ada.. Silahkan masuk nak,
akan ibu panggilkan Ichan.” Kata mama ichan ramah.
Comments
Post a Comment