MEKANISME DI DALAM TUBUH SAAT BERPUASA



KUASA Allah mengatur mekanisme dalam tubuh pada orang yang berpuasa sehingga imunitas terbentuk. Itulah kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang menjalani ibadah puasa.

PERGESERAN pola makan dari tiga kali sehari semalam (bahkan lebih sering tidak beraturan) menjadi pola makan ketika menjelang Subuh dan selepas Maghrib membuat tubuh kita jauh lebih sehat. 

BADAN Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) bahkan pernah menegaskan bahwa puasa terbukti menyehatkan dari berbagai sisi, yakni fisik, psikis, sosial, hingga spiritual. Dari kesehatan fisik, ternyata puasa menimbulkan manfaat yang menakjubkan.

KETIKA seseorang berpuasa, tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh sehingga sumber energi dalam tubuh akan dibakar habis. Energi kita peroleh dari glukosa hasil makan (sahur). Setelah cadangan glukosa habis, energi diperoleh dari glikogen dalam darah. 

SETELAH kandungan glikogen dalam darah berkurang, otak akan menginformasikan bahwa tubuh sedang lapar sehingga kita harus segera makan. Otak yang mengidentifikasi jika kita sedang puasa alias tidak boleh makan akan merespons dengan menghidupkan program autolisis.

AUTOLISIS merupakan suatu sistem automatisasi dalam tubuh yang berfungsi memformat ulang tubuh menuju kondisi yang ideal. Saat diaktifkan, autolisis akan mencari database mengenai rancangan dasar manusia. 

SECARA keseluruhan, ada sekitar 50 triliun sel penyusun tubuh yang terdiri atas sekitar 200 jenis sel. Berbekal data detail setiap sel tubuh, autolisis akan mengerti bagaimana seharusnya kondisi sehat dari setiap jenis sel, di bagian tubuh mana seharusnya sel itu berada dan berapa banyak jumlah tiap jenis sel yang ideal bagi tubuh. 

AUTOLISIS ini akan menghampiri sel-sel liar yang tidak ada dalam database rancangan dasar manusia. Autolisis akan menghilangkan sel-sel rusak, sel-sel mati, benjolan tumor, serta timbunan lemak yang sering menjadi sarang zat beracun.

DEMIKIAN kuasa Allah yang mengatur mekanisme dalam tubuh kita untuk menguatkan imunitas. Sungguh besar kasih sayang Allah kepada kita para hamba-Nya yang penuh dosa. Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman. Dan juga pada diri Anda sendiri. Jadi, apakah Anda tidak memperhatikan?" (Q.S. adz-Dzariyat: 20-21).

AYAT di atas mengisyaratkan bahwa pada diri manusia terdapat bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran Allah, seperti perbedaan kemampuan, perbedaan bahasa, kecerdasan dan banyak macamnya anggota tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Lewat puasa, tanda-tanda kebesaran Allah itu semakin terkuak. 

SEMOGA Allah ridha menganugerahkan kepada kita semua: keselamatan dan rahmat, kesehatan dan kebahagiaan, umur panjang penuh berkah, rezeki halal, serta kemudahan mengarungi kehidupan.

Comments

Popular posts from this blog

Perkembangbiakan Vegetatif dan Generatif Pada Tumbuhan

Kepergian Sang Panglima

SYAIR PENA PENGUBAH WARNA KESEDIHAN