Kuliner Legendaris Khas Gayo Lues

Indonesia terkenal dengan keberagaman suku dan adatnya. Dari ujung barat hingga ujung timur, terlihat perbedaan baik yang kontras maupun halus pada setiap kehidupan bermasyarakatnya. Bahkan untuk berada di dalam satu provinsi pun, perbedaan itu tetap dapat ditemukan. 

Salah satunya bisa ditemukan di Provinsi Aceh. Di Aceh, kita mengenal tentang suku Gayo. 

Suku Gayo adalah sebuah suku bangsa yang mendiami dataran tinggi Gayo di Aceh, yang secara mayoritas terdapat di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara mayoritas masyarakatnya beragama Islam. 

Gayo merupakan salah satu etnis yang mendiami Dataran Tinggi Gayo, tepatnya berada di wilayah tengah Provinsi Aceh. Suku yang tergolong dalam ras Proto Melayu (Melayu Tua) ini diperkirakan berasal dari India dan mulai datang ke Tanah Gayo sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi. 

Tak hanya menyimpan segudang wisata alam yang indah, Gayo juga memiliki ragam sajian khas yang lezat dan unik. Anda pun tentunya jarang sekali bisa ditemukan di kawasan lain. Nah, berikut ini adalah salah satu makanan khas Gayo yang paling digemari di keluarga saya. 

Pengat adalah sebuah masakan khas masyarakat Gayo. Bentuk makanan ini lebih mirip dengan pepes dan dimasak tidak menggunakan daun, melainkan dimasak seperti pembuatan gulai tetapi dimasak hingga tidak berkuah. Pengat biasanya dibuat dari berbagai jenis ikan, khususnya ikan yang digunakan oleh masyarakat Gayo seperti ikan bawal hitam ataupun merah dan ikan Depik (Rasbora Tawarensis) 

Pengat mempunyai ciri khas dengan keasaman rasanya. Campuran antara air jeruk dan sedikit asam sunti dapat menghasilkan cita rasa yang khas. Jenis makanan ini dibuat tidak berkuah, dipastikan ikan benar-benar matang dan bercampur dengan bumbu. Biasanya memerlukan waktu 1 hingga 2 jam untuk membuatnya. Pengat Gayo biasanya menjadi ciri khas ketika ada acara-acara tertentu seperti Mangan Morom atau makan bersama, pesta perkawinan dan penerimaan tamu agung. 

Ikan Bawal adalah salah satu favorit ibu rumah tangga di Gayo untuk dijadikan Pengat, hal ini disebabkan dagingnya terbilang banyak dan tekstur juga cocok untuk dijadikan pengat. 

Masakan pengat ini begitu favorit di keluarga saya, suami dan anak-anak sangat suka pengat karena rasanya begitu nikmat, hanya saja di keluarga saya lebih memilih ikan emas untuk pilihan ikan yang akan di pengat, sebab memiliki aroma pengat yang khas sesuai selera keluarga. 

Adapun Bahan-bahan untuk pembuatan ikan pengat sangat mudah didapat. Bahan-bahannya adalah sebagai berikut. 

Bahan-bahan 
 8 porsi 
• 1 kg ikan mas (kalau bisa yang sekilo 1 atau 2 ikan) 
• 1 ikat kecil Kacang panjang (bisa juga diganti dgn kacang koro) 
• 1 genggam Daun ruku-ruku 
• 1 buah Kecombrang 
• Andaliman secukupnya (bisa di skip) 
• 2 buah Jeruk nipis 
• secukupnya Garam 
• 500 ml Air (ditambahin juga boleh) 
• Bumbu halus: 
• 10 buah cabe merah keriting 
• 3 buah cabe rawit (jika suka pedas) 
• 10 siung kecil bawang merah 
• 2 cm kunyit 
• 2 buah kemiri 

Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut

• Bersihkan ikan. Cuci ikan dengan garam dan jeruk nipis, kemudian buang airnya (supaya amis ikan hilang). Ulangi memberikan garam & jeruk nipis pada ikan tapi jangan dicuci lalu diamkan selama 10 menit. 

• Blender semua bumbu sampai benar-benar halus. 

• Tata kacang panjang pertama kali di kuali supaya ikan tidak gosong (kalau mau lebih khas & rasa lebih enak, pakai kuali yg terbuat dari tanah liat) tata ikannya lalu siram bumbu halus, tambah kan air, garam secukupnya, Kemudian masak dengan api sedang. 

• Setelah kira-kira pengat sudah setengah matang koreksi rasa, bagi yg suka rasa asam pedas, bisa menambahkankan 1 perasan jeruk nipis lagi. Kemudian masukkan daun ruku-ruku. Tunggu sampai kuah mengering.

Nah itu dia masakan khas gayo yang sangat legendaris dan sangat disukai bahkan menjadi favorit di keluarga saya, semoga semua yang membaca juga bisa menikmati hidangan khas gayo yang satu ini. Selamat mencoba ya. 

Salam literasi dari saya
GAYO LUES, 04 April 2022

Comments

Popular posts from this blog

Perkembangbiakan Vegetatif dan Generatif Pada Tumbuhan

Kepergian Sang Panglima

SYAIR PENA PENGUBAH WARNA KESEDIHAN