Ingin Berkomunikasi Dengan Baik Pelajari 8 Caranya.

Kita berhak mengutarakan pendapat kita terhadap orang lain. Namun hal ini tidak serta merta membuat kita mudah untuk mengeluarkan pendapat. Kita semua pasti pernah mengalami kesulitan untuk menyampaikan pendapat atau menyusun argument terhadap sesuatu.

Seringkali muncul pikiran-pikiran seperti ini "apakah perkataannya sudah tepat, ya" atau "apakah diksi yang kegunaan sudah cocok". Nah pada artikel kali ini kita akan membahas hal ini agar kita bisa sama-sama belajar bagaimana berargumentasi dengan baik.

1. Membangun Argumentasi Dengan Bukti Yang Valid

Sebelum memulai argumentasi, ada beberapa kalimat pembuka yang dapat kamu gunakan, seperti menurut pendapatku..., berdasarkan pandanganku...

Selanjutnya kamu perlu memahami, bahwa target dalam berargumentasi adalah untuk meyakinkan sesuatu terhadap orang lain. Maka, ketika hendak menyampaikan pendapat, kamu harum mencantumkan bukti-bukti yang dapat menguatkan opinimu. Fakta-fakta yang kamu kutip akan menggiring lawan bicaramh dalam topik yang kamu angkat.

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan. Galeri Carnegie menjalankannya dengan prinsip "DEFEATS", yakni:

a. Demonstrasi yaitu memperagakan contoh secara langsung didepan audiens.

b. Examples, yaitu memberikan contoh yang nyata, bisa ditunjukkan dengan video atau menceritakan kejadian yang baru saja terjadi.

c. Facts, yaitu dengan menggunakan fakta yang dapat diversifikasi dengan mudah, tidak membingungkan dan tidak bisa diperdebatkan. Kamu bisa menggunakannya dengan mengutip perkataan dari orang-orang ahli atau tokoh-tokoh penting yang berkaitan dengan topik, ataubjuga hasil penelitian orang lain yang sudah diversifikasi kebenarannya.

d. Exhibits yaitumenggunakan perbandingan secara analogi sehingga lawan bicaramu bisa mengerti apa yang kamu sampaikan. Analogibyanv digunakan sebaiknya dapat dijangkau oleh audiens agar mereka dapat memahaminya dengan baik.

e. Testimonials yaitu menggunakan testing dari pihak ketiga terkait hal yang ingin kamu coba sampaikan.

f. Statistik yaitu menunjukkan data berupa angka yang sudah tervisualisasi dalam tabel atau bentuk lain, sehingga audiens dapat membaca fakta-faktanya dengan lebih mudah.

2. Menggunakan Analogi Sederhana

Untuk memahami audiens memahami argumentasi kalian, maka setiap fakta yang anda kutip atau analogi yang kalian sampaikan, haruslah jelas berkaitan dengan opini yang ingin kalian tonjolkan. Dalam hal ini sangatlah penting untuk memperhatikan apakah apakah analoginkita sudah sesuai atau belum. Kalian harus membandingkan sesuatu hal dengan takaran yang sebanding.

3. Perhatikan Intonasi Berbicara

Hal ini sangat penting karena untuk meyakinkan bahwa apa yang kamu sampaikan valid. Jangan buru-buru atur ritme sesuai dirimu. Jangan juga terbata-bata apalagi dengan nada yang tinggi, ingat emosi saat menyampaikan akan memberi efek negatif. Selain itu jika terbawa emosi juga akan mebuatborang lain merasa tidak nyaman.

4. Jangan Ragu

Dengan fakta yang cukup dan lawan bicara yang sudah memahami argumen-argumen lewat pengendalian yang kalian buat, kalian siap menyampaikan pendapat kalian. Ada beberapa kalimat yang dapat membantu kalian merespon argumentasi lawan bicara, entah untuk menyetujui, menolak, atau memulai argumentasi baru yaitu aku setuju..., itu sangat benar..., aku sependapat denganmu..., aku rasa tidak seperti itu...., tentu tidak..., bagaimana jika...., aku rasa...., 


5. No SARA (Suku, Agama, dan Ras)

Di tengah kemajemukan penduduk Indonesia SARA adalah hal yang sensitif untuk dibicarakan. Saat menyinggung salah satu suku, agama, atau ras tertentu maka berpotensi menimbulkan konflik sosial. Menyampaikan pendapat yang mengandung isu SARA merupakan sebuah pilihan yang sangat tidak bijak.

6. Menggunakan Bahasa Yang Sopan.

Menyampaikan sesuatu yang logis dan argumentative namun tanpa pengemasan bahasa yang sopan akan membuat audiens tidak respect atau bahkan sakit hati dengan apa yang kamu sampaikan. Ibarat orang yang hendak memiliki emas bayangan yang bernilai mahal, namun jika cara memberinya dengan dilemparkan ke orang yang bersangkutan maka kesan yang timbul justru negatif. Maka sampaikanlah dengan bahasa yang mudah dimengerti serta dalam bahasa yang santun, jika menggunakan diksi-diksi upayakanlah menggunakannya dengan diksi yang tepat serta sesuai.

7. Tidak Memotong Pembicaraan

Saat kamu menyampaikan pendapat dan belum selesai namun sudah dipotong Oleh orang lain yang kemudian melakukan penilaian atau penyanggahanbtethadap pendapatmu, kira-kira apa yang kamubrasakan? Menjengkelkan bukan? Hal ini juga berlaku bagi orang lain. Tak hanya menjengkelkan, namun tindakan ini kurang sopan dan berpotensi membuat miss komunikasi sebab apa yang disampaikan belum seutuhnya disampaikan. Untuk itu biasakanlah mendengarkan hingga selesai, baru kamu bisa sampaikan pendapatmu terhadap apa yang dia sampaikan.

8. Tidak Memaksakan Kehendak

Tidak semua orang setuju atas pendapat yang kamu sampaikan, sebab setiap orang memiliki pertimbangan masing-masing dalam menyampaikan pendapatnya. Apalagi memaksakan pendapat tanpa dasar yang logis. Halnininjustrunmenjatuhkan image-mu didepan audiences. Jika ingin beradu argumentasi maka sampaiakanlah secarablogis dan persuasive, apa alasan yang objektif bahwa pendapatmu layak dianggap sebagai keputusan.


Comments

Popular posts from this blog

Perkembangbiakan Vegetatif dan Generatif Pada Tumbuhan

Kepergian Sang Panglima

SYAIR PENA PENGUBAH WARNA KESEDIHAN