Memaknai Puasa Bukan Sekedar Puasa

Hari ini adalah hari ke-6 dalam puasa di bulan ramadhan. Pernahkan kita berpikir untuk memaknai puasa yang sebenarnya. Dan apakah ada diantara kita mengerti sejatinya puasa itu seperti apa?

Di sini saya mencoba berbagi pemikiran, apa yang ada di banak saya tentang puasa. 

Dikatakan bahwa puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta menahan nafsu yang membelenggu diri. Kita diminta untuk selalu intropeksi dari apa yang telah diperbuat selama ini.

Di sisi lain puasa memiliki pengertian memperbaiki segala apa yang ada pada diri kita. Dari mulai lahiriah hingga batiniah. Mengapa dikatakan secara lahiriah maupun batiniah. Pertama secara lahiriah kita diajak untuk memperbaiki diri di sisi kesehatan tubuh. Ketika kita berpuasa diwajibkan tidak makan dan minum selama 12 jam. Dalam 12 jam tersebut tubuh kita mengalami perbaikan.

Perbaikan di dalam tubuh yang terjadi adalah pembentukan sel-sel yang dapat memberikan kebaikan pada tubuh. Saya pernah mendengar perkataan dari salah satu ustadz yang mengatakan kalau mulut kita yang bau ketika berpuasa lebih baik daripada harumnya kasturi. Mengapa lebih baik, pertanyaan itu muncul begitu saja di pikiran saya. Ternyata kebaikan itu adalah terbentuknya sel baru yang saya katakan dibatas untuk memeberikan baikan pada diri. Dengan kata lain tubuh kita ini di upgrade setiap kita berpuasa. Nah kalau ini dilakukan setiap hari selama 12 jam dan dalam 1 bulan. Masyaallah apakah yang akan terjadi pada diri ini? Jawabannya kita akan terlahir seperti bayi lagi, ibarat kata seperti laptop yang di bersihkan dari segala virus alias di instal ulang menjadi sedia kala. 

Yang kedua secara bathiniah, ketika di bulan suci ramadhan ini kita mampu mengendalikan hawa nafsu satu hari dan berulang hingga satu bulan maka ini akan menjadi sebuah kebiasaan yang membentuk karakter manusia. Sehingga segala perbuatan yang dilakukan menjadi terarah disiplin dan membawa kebaikan pada diri.

Jadi benarlah kata para ustadz kalau kita berhasil dalam satu bulan menunaikan ibadah puasa ini selama satu bulan maka kita akan suci seperti bayi yang baru dilahirkan, bersih dari segala dosa. 

Itulah sedikit yang dapat saya sampaikan hari ini semoga kita semua diberi kekuatan untuk terus memperbaiki diri secara lahiriah maupun batiniah, dan semoga Ramadhan tahun ini menjadi ramadhan terindah di ramadhan sebelumnya. 

Saya juga berharap agar tulisan ini menjadi barokah untuk kita semua aamiin, salam literasi dari saya.


Wasalam.

Comments

Popular posts from this blog

Perkembangbiakan Vegetatif dan Generatif Pada Tumbuhan

Kepergian Sang Panglima

SYAIR PENA PENGUBAH WARNA KESEDIHAN