Pesona Air Terjun Dan Kolam Biru Rerebe

Pesona Air Terjun Rerebe


Teravelling bukan lagi hal mewah, kini telah menjadi sebuah gaya hidup. Ada yang menjadikannya sebagai hobi atau juga program wajib dalam sebuah komunitas atau organisasi, bahkan bagi beberapa orang, travelling adalah sebuah pekerjaan. Namun tetap saja sebagian orang menganggapnya semata-mata sebagai hobi. Mereka beranggapan, untuk apa kegiatan travelling itu dilakukan? Adakah manfaatnya untuk diri?

Jika ditanya seperti itu maka jawabanku tentang travelling adalah bukan hanya sekedar hobi atau jalan-jalan namun orientasinya lebih dari itu. Travelling dapat memberikan sebuah pengalaman untuk mengantarkan diri pada kehidupan yang lebih baik lagi dari sebelumnya, bahkan bisa mendapatkan penambahan perspektif baru mengenai hal apapun dalam segala kesempatan.

Baru-baru ini saya dan keluarga mengunjungi suatu tempat yang begitu populer di daerah Gayo Lues, mungkin bagi pembaca se-Indonesia tempat ini masih begitu asing. Maka ketika Bu Kanjeng mengajak untuk menulis dengan tema travelling, saya langsung menyetujui dengan harapan agar semua yang membaca buku ini nantinya dapat melihat tempat wisata di daerah saya, walau hanya lewat tulisan.

Kabupaten Gayo Lues merupakan daerah yang didominasi dengan perbukitan dan pegunungan yang menjulang tinggi. Tak heran jika Kabupaten ini dijuluki dengan Negeri Seribu Bukit. Daerah ini juga menyimpan berbagai pesona alam dengan keindahannya yang sangat layak untuk dikunjungi.

Air Terjun dan Kolam Rerebe merupakan tempat wisata yang menawarkan keindahan air terjun yang bertingkat sekaligus dengan kolam birunya yang memikat hati. Objek wisata ini memang menjadi salah satu andalan Kabupaten Gayo Lues.

Saya dan keluarga melakukan perjalanan kurang lebih 2 hingga 3 jam serta menempuh jarak sekitar 50 kilometer dari ibukota Gayo Lues yaitu Blangkeren. 

Memang bukan perkara yang mudah untuk sampai ke tujuan, kami harus melewati pemukiman warga sekitar, serta melalui jalan yang masih berupa tanah.

Kata orang-orang dahulu para  pengunjung harus menyusuri jalan menanjak yang cukup ekstrim dengan melewati perbukitan dan aliran sungai dari air terjun. Hanya sedikit aliran air terjun yang bermuara di kolam biru tersebut. Hal ini berubah ketika pada tahun 2010, pemilik dari kolam berinisiatif  membuka jalan baru serta menjadikan tempat indah ini sebagai wisata alam. Barulah kemudian di bangun jalan untuk memudahkan wisatawan berkunjung.

Sesampainya di tempat tujuan, saya dan keluarga di buat takjub oleh keindahan yang tersuguh di depan mata, pesonanya sungguh memikat hati siapapun yang memandangnya, fenomena air terjun yang eksotis serta kolam dengan air yang membiru bak pemandian para bidadari.

Seketika itu anak-anak yang sedari tadi sudah tidak sabar ingin menyentuh airnya langsung terjun bebas masuk kedalam kolam, sungguh kebahagiaan terpancar di bola mata mereka. Keceriaan tergambar dari canda tawa yang mengekspresikan kesemringahannya.

Sudah sejak lama saya dan suami merencanakan berkunjung ke tempat tersebut. Namun acap kali gagal karena padatnya aktifitas saya sebagai guru dan suami sebagai babinsa.

Melihat keceriaan anak-anak adalah kebahagiaan bagi saya dan suami. Kami menyadari bahwa kebahagian mereka lebih utama dari hal apapun. Tetapi kami juga harus menujukkan bahwa memberikan suatu kebahagiaan kepada anak-anak tidak harus dengan uang semata. Sesekali mengajak mereka travlling ketempat-tempat yang berbau alam bebas, sehingga dapat menumbuhkan rasa syukur dan peduli tentang alam.      

Setelah puas menikmati air terjun, saya kembali menuju ke kolam biru dimana anak-anak dan suami sedang asyik mandi dan berenang. Warna biru yang terpancar pada air yang terdapat di kolam membuat hati tergoda untuk membasuh muka berkali-kali serta mencicipi kesegarannya.

Pandangan mutiara bening di kelopak ini masih tertambat pada sekeliling tempat tersebut, sungguh sebuah lukisan yang amat luar biasa tergambar ketika melihat kolam yang lengkap dengan air berwarna biru muda, dikelilingi pepohonan hijau yang tumbuh subur, membuatku berdecak kagum tiada hentinya “Subahanallah, nikmat mana lagi yang kau sangakal.” Pujiku pada Tuhan, sambil menyebutkan salah satu arti dari ayat Al-qur`an di surat Ar-Rahman.

Perpaduan warna hijau biru dari air kolam, dan hijaunya pepohonan di sekitar menjadikan komposisi warna yang sangat nikmat untuk dipandang mata. Nyanyian kicauan burung-burung liar sangat syahdu terdengar membuatku merasakan sebuah ketenangan dan kedamaian di hati.

“Ma, apalagi, ayo donk mandi sini. Gabung sama kami, enak lho airnya seger banget!” seru si sulung memanggilku.

Serontak terkejut menyelimuti diri, terjaga dari keheningan imajinasi akan kekaguman alam Rerebe. Saya hanya melambaikan tangan seraya mengatakan tidak. Anak-anak sudah mengerti dengan kebiasaan saya yang tidak pernah ingin ikutan bermandi ria. Bukan karena enggan namun hanya ingin lebih menikmati suasana alam luar biasa yang jarang saya nikmati.

Waktu solat ashar pun tiba saya dan keluarga tidak lupa menyempatkan diri berkunjung ke musola yang ada di Desa Rerebe tersebut. Setelah menyelesaikan solat berjama`ah yang dipimpin suami, saya dan anak-anak kemudian membuka bekal makanan yang sengaja dibawa dari rumah.

Seharusnya bekal itu sudah dari tadi disantap namun karena keasyikan bermandi ria di kolam hingga melupakannya sejenak. Keroncongan di perut tak dapat dipertahankan lagi, bekal yang dibawa dengan cepat tersikat habis tak tersisa.

Tidak terasa senja telah menunjukkan keangkuhannya, menyiratkan kata sudah cukup untuk travelling kali ini. Saya kemudian berberes-beres merapikan barang bekal yang memang sengaja dibawa dari rumah, karna itu adalah bagian dari trik saya dalam menghemat keuangan keluarga. Setelah semuanya beres saya dan keluarga akhirnya meninggalkan tempat yang indah itu.

Banyak hal yang sangat luar biasa saya dapatkan dalam perjalanan travelling kali ini, Allah memberikan segudang rasa syukur yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, syukur akan nikmat usia, kesempatan dan kebahagiaan.

Dalam surat Al-Baqarah ayat 152, Allah berfitman, “Maka ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu dan bersukurlah kepada-Ku, dan jangan kamu mengingkari nikmat-Ku. Ayat ini sangat jelas dan gamblang memerintahkan kepada kita untuk selalu mengingat Allah SWT, dan bersyukur akan segala nikmat-Nya.

Rerebe adalah sebuah tempat yang memberikan kebahagiaan yang tak bisa di nilai dengan uang. Melihat keindahan memukaunya menenagkan hati dari kegundahan serta kepenatan. Menyematkan rasa cinta akan alam menyadarkan diri untuk selalu tafakur dan menjauh dari sifat serakah akan duniawi.

 

Gayo Lues menyimpan banyak keindahan

Pesona Air Terjun dan Kolam Birunya memikat hati

Jikalau Tuhan memberi kesempatan

Bolehlah kita bersua kembali


Semoga pengalaman trevelling kali ini bermanfaat bagi semua yang membaca. Dan saya juga berharap melalui tulisan ini dapat menghantarkan diri bersilaturahmi meski hanya lewat aksara yang menari. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.

Comments

  1. Waah keren dan kreatif. Terimakasih informasinya. Met travel bersama keluarga dan org2 tercinta. Good job 👍🙏

    ReplyDelete
  2. Mantab tenan, wes rajin menulis saiki ya he he he, gak rugi kenal Bu Fitri. Selalu ada cerita di #Gayo yang asyik untuk di ungkap agar diketahui khalayak. Mari #VisitGayo2021

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap OmPrap, yuk kita ungkap tabir keindahan Gayo Lues nan mempesona, banyak yang bisa kita ceritakan di daerah kita.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perkembangbiakan Vegetatif dan Generatif Pada Tumbuhan

Kepergian Sang Panglima

SYAIR PENA PENGUBAH WARNA KESEDIHAN